Rabu, 17 Agustus 2016

Time Machine #13

Author : Park Hye Ri a.k.a Reni Retnowati
Cast : Cho Kyuhyun, Park Hye Soo, Kim Jongwoon, etc.
Genre : Romance, Married Life.
Length : Chapter (14 chapters)

Happy reading `

*

"Lama tidak berjumpa, Young."

Ucapnya menatap Young Me sebelum akhirnya memandang Hye Soo.

"Hai, Hye. Lama tidak berjumpa."

"E-eoh, hai. H-hai."

"Boleh aku duduk disini?"

Tanyanya pada sang pemilik rumah yang hanya mengangguk dengan tatapan datar.

Dan kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan kedua wanita itu.

"Boleh aku tahu apa tujuanmu datang kemari, Jongwoon-ssi?"

"Kau bahkan memanggilku seperti itu."

"Aku bahkan berharap aku tidak pernah mengenalmu. Atau lebih tepatnya berharap Hye Soo tidak pernah mengenalmu."

Jongwoon refleks mengikuti pandangan Young Me pada Hye Soo yang memilih untuk menunduk.

"Aku hanya ingin meminta maaf padamu, Hye. Aku menyesal. Aku tahu seberapa besar kesalahan yang sudah ku buat. Aku hanya ingin kau tahu jika semuanya bukanlah keinginanku, tapi permintaan dari keluargaku."

"Sudahlah, lagipula semuanya sudah terjadi. Tidak ada gunanya kau mengatakan kau menyesal."

Hye Soo mengangkat wajah. Tidak ada satupun bulir air jatuh dari matanya.

Seakan semuanya sudah terkuras habis saat menangisi takdirnya dulu.

"Aku tahu. Karena itu aku datang kemari karena ingin langsung meminta maaf padamu. Aku tidak ingin menanggung beban ini seumur hidupku."
m
"Tapi aku tidak yakin jika aku akan emaafkanmu."

"Aku sadar itu. Setidaknya aku ingin memastikan kau tahu jika aku sama sekali tidak pernah berniat untuk mengkhianatimu. Kau satu-satunya wanita yang ku harapkan menjadi pendamping hidupku."

"Sayangnya itu tidak terjadi."

"Sekarang bisa kau pergi dari sini? Aku tidak ingin Young Me terganggu dengan kehadiranmu."

"Aku akan pergi tapi..."

"Aish, apalagi ini?"

Perkataan Jongwoon terpotong saat Hye Soo mendadak berdiri dan berlalu dari hadapannya.

Tidak mengerti apa yang terjadi, Jongwoon hanya mampu memperhatikan Young Me yang menarik nafas berat dan tampak menahan kesal.

"Young?"

Hingga suara pria yang terdengar memaksanya menoleh ke belakang dan mendapati dua orang pria.

Dia yakin orang yang memanggil Young Me tadi adalah suaminya.

Tapi pria satunya? Bukankah itu Cho Kyuhyun? Seseorang yang menikahi Hye Soonya?

Hye Soonya?

Hye Soo bukan lagi milikmu Kim Jongwoon-ssi.

"Maaf,  kau siapa?"

Hyukjae bertanya dengan nada ramah.

Tidak peduli dengan hal itu -lebih tepatnya merasa tidak tenang dengan keberadaan Jongwoon- Kyuhyun bergerak hendak memasuki rumah Young Me; berniat menemui sang istri.

Sebelum ditahan oleh sang tuan rumah.

"Aku ingat aku tidak memberimu izin untuk seenaknya masuk ke dalam rumahku, tuan Cho Kyuhyun."

"Maaf, Young Me-ssi. Aku hanya ingin menemui Hye Soo. Aku sudah mencarinya beberapa minggu ini dan bersusah payah untuk menemukannya."

"Melihat dari sikapnya belakangan ini aku tidak yakin dia bersedia untuk bertemu denganmu."

"Setidaknya biarkan aku mencoba. Walau bagaimanapun, aku suaminya. Aku pria yang berhak berada di dekatnya."

Tanpa sadar Kyuhyun mengucapkan kalimat terakhir seraya menatap Jongwoon.

Membuat Young Me yakin jika Kyuhyun tahu siapa dan apa hubungan Jongwoon dan Hye Soo.

"Aku tidak akan menyakitinya."

Ucapnya dan kembali menatap Young Me.

"Kau sudah menyakitinya setahuku."

"Young, biarkan dia masuk. Kita tidak berhak ikut campur masalah mereka."

Perkataan Hyukjae cukup membantu.

Walaupun wanita itu masih menatap Kyuhyun dengan ekspresi tajam.

"Kamar pertama dengan namaku di pintunya."

Ucapan yang bak sebuah pencerah itu langsung membuat Kyuhyun mengambil langkah ke dalam.

~

"Hye, tolonglah. Buka pintunya. Kita harus bicara."

Entah sudah berapa kali kalimat itu keluar dari mulutnya. Dan sama sekali tidak membuahkan hasil.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan. Pergilah."

"Kau pikir aku akan semudah itu pergi setelah perjuanganku selama ini mencarimu? Keluar sebelum aku mendobrak pintunya."

Bujukkan dengan unsur ancaman khas seorang Cho Kyuhyun.

"Jangan gila. Ini bukan rumahmu, jangan membuat keributan disini."

"Yaa !!! Berhenti menyahut seperti itu. Buka pintunya atau aku benar-benar akan mendobraknya."

"Kau tahu aku tidak main-main dengan perkataanku, Hye."

"Park Hye Soo."

Kyuhyun benar-benar akan mendobrak pintu sebelum pintu itu terbuka dari dalam.

Tidak ingin membuang waktu dia segera masuk dan mengunci pintunya.

Lalu menatap sang istri yang tampak berurai air mata. Entah untuk yang keberapa kalinya dengan penyebab yang sama; dirinya.

"Hei."

Mengambil langkah mendekat.

"Jangan mendekat. Katakan apa yang ingin kau katakan setelah itu silahkan pergi."

"Dengarkan aku dulu."

"Diam di tempatmu atau kau akan kehilangan kesempatan untuk bicara."

Hye Soo mundur dua langkah untuk setiap satu langkah yang Kyuhyun ambil untuk mendekatinya.

"Park Hye Soo."

Sayangnya, dengan tangan yang panjang, Kyuhyun dapat dengan mudah meraih tubuh sang istri dan memeluknya.

Tidak ada pengaruh walaupun wanita itu terus memberontak dan meminta untuk dilepaskan.

Toh Kyuhyun tetap seorang pria yang tenaganya sudah pasti lebih besar darinya.

"Kau tahu bagaimana keadaanku saat kau menghilang seperti ini?"

"Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu. Lepaskan saja aku."

"Tidak sebelum kau menghentikan tangisanmu."

"Kyu."

"Aku tahu kau membenciku, aku tidak seharusnya mengatakan semua hal yang menyakiti perasaanmu itu."

"Itu memang kalimat yang ingin kau katakan dari lama."

Hye Soo masih berusaha untuk lepas dan bukannya mendapat kelonggaran justru membuat Kyuhyun semakin erat memeluknya.

"Aku tidak pernah sekalipun ingin mengatakan atau bahkan memikirkan kata-kata buruk itu. Aku hilang kendali, kau tahu aku terkadang tidak dapat mengontrol emosiku."

"Lepaskan..."

"Diamlah ! Dengarkan dulu penjelasanku."

"Tapi kau membuatku sesak."

Baru setelah itu Kyuhyun mau melepas pelukannya namun dengan tangan yang tetap di kedua pundak sang istri.

"Dengarkan aku. Aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang pernah ku buat. Dan aku ingin kau ikut pulang bersamaku."

"Tapi kesalahanmu terlalu besar, aku tidak bisa menerimanya."

"Sudah ku katakan itu karena aku hilang kendali, saat itu kondisi ku sedang tidak baik karena kelelahan. Pekerjaan yang menumpuk menguras tenagaku."

"Bukan itu."

Dia mulai menatapnya.

"Kau dan Yuram."

"Kau salah paham. Apartemen yang kau masuki memang seharusnya digunakan oleh ku, tapi karena satu dan lain hal aku harus menggunakan apartemen di sebelahnya. Dan Donghae tidak tahu tentang itu. Sementara tempat itu digunakan oleh Yuram."

Kyuhyun mengangkat wajah Hye Soo agar tidak melihat ke arah lain.

"Dan suaminya."

 "Suaminya?"

"Dia sudah menikah. Bahkan sebelum kau bertemu langsung dengannya di kantor ku saat itu, dia sudah menikah."

"Jadi bisakah kau berhenti berpikiran buruk tentangnya dan berhenti mengganggap suamimu sebagai pria tak bertanggung jawab yang mampu melakukan hal sebejat itu?"

Dia mengusap air mata di kedua pipi sang istri.

"Aku tidak mengkhianatimu, dan tidak akan pernah. Bisa kau mempercayaiku?"

"Akan ku coba."

Sekuat apapun dia menahannya, bulir-bulir air itu tetap jatuh dari pelupuk matanya.

"Terima kasih dan maaf. Aku berjanji aku tidak akan membiarkanmu menangis karena kebodohanku lagi. Aku mencintamu."

Wanita itu mengangguk dan melingkarkan tangan ke pinggang Kyuhyun.

"Sekarang bisa kau kemasi pakaianmu? Aku akan membantu. Aku tidak ingin menjadi beban untuk sahabatmu."

"Ya."

~

Walau dengan sedikit ketidakrelaan untuk melepas Hye Soo pergi, Young Me pada akhirnya membiarkan Kyuhyun membawa sang istri dan mengucapkan perpisahan padanya.

"Bukankah mudah menemukanku?"

Kyuhyun menatap Hye Ri yang sedari tadi memandangi pemandangan melalui jendela mobil.

"Jika mudah, aku sudah menemukanmu satu minggu yang lalu."

"Lalu bagaimana kau tahu aku bersama Young Me?"

"Aku ingat dimana suaminya bekerja dan mencoba mendapatkan alamat rumah mereka. Aku hanya menebak kau ada disana dan ternyata benar."

Menjawab dengan tetap fokus ke jalanan dan sesekali memperhatikan sang istri yang memilih untuk tetap tidak menatapnya.

"Menebak? Hmm.."

"Kau berpikir aku tidak berusaha mencarimu selama kau menghilang?"

"Ya begitulah."

"Kau harus tahu bagaimana keadaanku selama kau tidak ada. Beruntung hingga sekarang baik appa maupun Sungjo hyung tidak menyewa seseorang untuk membunuhku karena terus mengabaikan pekerjaan di kantor."

"Kau tidak pergi ke kantor?"

"Kau pikir aku bisa menyelesaikan semua pekerjaan saat aku terus memikirkanmu?"

"Kau bisa saja mengacuhkan segala hal tentangku dan fokus pada urusanmu sendiri."

"Kau tahu apa yang sedang kau lakukan sekarang? Kau memancing pertengkaran secara halus."

Pria itu menatap datar sang istri yang juga menatapnya sebelum akhirnya kembali mengalihkan perhatian pada jalanan.

"Aku tidak melakukan apa-apa."

"Tolonglah, Hye. Aku tidak sedang dalam mood yang baik untuk menemanimu berdebat."

"Akupun begitu, tapi karena kau terus diam sejak kita meninggalkan rumah Young Me membuatku berpikir kau menjemputku karena terpaksa dan kau sebenarnya sama sekali tidak peduli padaku."

Perkataan Hye Soo membuat Kyuhyun menginjak pedal remnya secara mendadak dan mulai meminggirkan mobil. Tidak ingin berkendara dalam keadaan emosi.

"Aku pikir kau sudah memaafkanku dan masalah kita sudah selesai. Lalu apa yang kau lakukan sekarang?"

"Entah."

Kyuhyun menarik nafas panjang, menahan diri agar tidak meluapkan emosi dan membuatnya melakukan kebodohan untuk kedua kalinya.

"Maaf. Aku tidak bermaksud diam mengacuhkanmu. Aku hanya sedikit merasa kesal karena melihat pria bernama Jongwoon tadi ada disana. Aku hampir kehilangan kendali saat menyadari dia menemukanmu lebih dulu dariku."

"Kau tahu tentangnya?"

Cukup menarik perhatian sang istri.

"Tentangnya yang merupakan pria yang pernah menjadi kekasih dan bahkan hampir menikahimu?"

Kalimatnya tidak mendapat respon apa-apa dari wanita yang tampak menutupi raut shock di wajahnya itu.

"Dan tentangnya yang mengkhianatimu dengan menikahi gadis lain?"

"Aku tahu tentang semua itu."

"Dari?"

"Seseorang yang mengenalmu. Aku sebenarnya berharap mengetahui semua itu darimu."

"Aku tidak berniat menyembunyikannya. Lagipula itu bukan hal menyenangkan yang bisa aku bagi."

Pandangannya kembali jatuh ke pemandangan yang tampak di jendela mobil.

"Maaf."

Kyuhyun meraih tangan Hye Soo dan mengecupnya.

"Aku bukannya berniat membuatmu kembali mengingat kenangan buruk itu."

"Aku tahu. Sekarang bisa kita kembali? Aku lelah."

"Baiklah."

~

"Kita akan kembali besok jadi sekarang istirahatlah dan aku akan memesan makan malam."

Belum sempat Kyuhyun melepaskan tangan dari pundak Hye Soo, terdengar ketukkan di pintu hotel.

"Aku akan membukanya."

Ucapnya dan berlalu mendekati pintu sementara Hye Soo memilih untuk diam di tempat dan memperhatikan sang suami.

Hingga dia dibuat terkejut karena sepersekian detik setelah pintu terbuka sebuah tinjuan melayang mengenai wajah Kyuhyun.

Hye Soo yang melihatnya refleks berlari mendekat dan berniat menarik Kyuhyun menjauh sebelum pria itu menggunakan tangan kanan untuk menahan tubuh sang istri di belakangnya.

"K-kyu."

"Kau pikir apa yang sudah kau perbuat?"

Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah orang yang berdiri di hadapannya saat ini adalah ayah Kyuhyun dengan sang istri yang hanya mampu membekap mulut di sampingnya.

"A-abeoji."

"Kau direktur tapi bukan berarti kau bisa bertindak sesukamu."

Dia hendak kembali memberi pukulan di wajah Kyuhyun, tapi karena tubuhnya berusaha ditahan oleh ibu Kyuhyun maka hanya berupa pukulan kecil yang berhasil sampai di wajah sang anak.

Hye Soo yang panik hanya bisa menangis dan memegang tubuh Kyuhyun, sementara pria itu terus berusaha membuatnya menjauh agar tidak ikut terluka.

"Hentikan. Kau ingin membunuhnya?"

Ibu Kyuhyun berusaha mendekat namun juga ditahan.

"Aku hanya ingin menyelesaikan masalahku dengan istriku."

"Setidaknya kau bisa katakan padaku atau ibumu. Kau pikir kami tidak akan bersedia membantu?"

Tampak sekali jika pria itu tidak bisa menahan emosinya.

Terang saja. Selama beberapa minggu Hye Soo menghilang Kyuhyun sama sekali tidak muncul di kantor. Membiarkan pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan menjadi terbengkalai.

Dia hanya sesekali memaksa Donghae untuk datang ke rumah dan membantunya mencari keberadaan Hye Soo.

Salah satu akibat yang paling fatal adalah hilangnya beberapa tender yang bernilai cukup besar karena Kyuhyun yang seharusnya mengadakan meeting bersama mereka membatalkan semua jadwal itu.

"Kau pikir akan mudah mendapatkan lagi tender-tender sebesar itu?

"A-abeoji, ini kesalahanku. Aku yang membuatnya seperti ini."

"Haish, diamlah."

Hye Soo terus ditahan di belakang  tubuh Kyuhyun.

"Kau masih belum puas? Itu sudah cukup untuknya."

Unuk kesekian kalinya tuan Cho berniat kembali menampar Kyuhyun sebelum pergerakkannya tertahan karena Hye Soo yang mendadak jatuh pingsan.

Beruntung Kyuhyun dengan sigap menangkap tubuhnya.


~TBC~
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar