Minggu, 08 Mei 2016

The House #1

Part 1

`

"Kyaaaa." terdengar teriakkan riuh dari para penonton saat Super Junior M menyelesaikan penampilan untuk lagu Swing-nya.

"Gamsahamnida." ucap Zhoumi lalu pergi menyusul para member yang lain yang sudah lebih dulu berjalan ke belakang panggung.

"Huft, melelahkan." ucap Kyuhyun saat memasuki ruang make-up.

"Ini."

Ryeowook menyodorkan botol minuman ke hadapan evil maknae itu.

"Gomawo."

Kyuhyun membuka botol dan meneguk isinya. Dia lalu memperhatikan para member yang tengah sibuk mengganti pakaian perform mereka.

"Kita tidak ada jadwal lagi kan setelah ini?" tanyanya.

"Ada, tapi 2 jam lagi." sahut Zhoumi.

"Baguslah."

Kyuhyun bergegas mengganti pakaiannya dan kemudian mengikuti para member yang berjalan ke arah parkiran milik gedung MBC.

"Kyu, bagaimana dengan rumah yang akan kau beli kemarin?" tanya Sungmin setelah masuk ke dalam mobil.

"Aku sudah melihat bagian dalamnya, interiornya unik dan penataan furniturenya juga rapi, walaupun itu rumah tua tapi terlihat nyaman, hyung." sahutnya yang mulai menutup wajah dengan jaket.

"Asal jangan kau sembarang membawa wanita ke rumah itu, hyung. Penghuninya pasti akan marah nanti."

Henry yang tengah asik menikmati cemilan ikut memberi komentar.

"Penghuni yang mana? Aku ini penghuninya."

Kyuhyun menyahut tanpa menyingkap jaket di wajahnya.

"Biasanya sebuah rumah tua akan selalu ada penghuninya."

Henry memberi tanda kutip pada kata "penghuni" menggunakan kedua tangannya.

"Tenang saja. Kyuhyun kan masih memiliki hubungan keluarga dengan hal semacam itu, jadi dia tidak akan mungkin diganggu." cibir Eunhyuk.

Kyuhyun hanya diam, memilih untuk tidak mendengarkan ocehan aneh dari para member yang lain.

~

"Hyung, aku keluar dulu, aku ingin memeriksa rumah baru ku." ucap Kyuhyun pada Sungmin dan yang lain yang tengah bersantai di ruang tengah.

"Aku ikut. Aku ingin melihatnya."

Sungmin menyambar jaket Henry yang ada di sofa dan memakainya.

"Jangan terlalu lama. Ingat, jadwal kita 1 jam lagi." ucap Zhoumi.

Kyuhyun mengacungkan ibu jarinya seraya berjalan ke arah pintu tanpa menoleh ke arah Zhoumi.

~

"Kau yakin akan membeli rumah ini?" tanya Sungmin sesaat setelah turun dari mobil Kyuhyun.

"Memangnya kenapa?"

"Tidak. Hanya saja disini terlalu sepi, ditambah lagi tidak ada penjaga. Kau yakin area di sekitar sini aman?"

"Tenang saja, disini terkenal aman." sahutnya lalu berjalan menghampiri seorang pria yang sepertinya pihak dari perusahaan penjual rumah.

"Annyeonghaseyo Kyuhyun-ssi."

"Ne, annyeonghaseyo Tuan Lee."

"Bagaimana kalau kita ke dalam dan melihat sekali lagi agar Anda yakin untuk membelinya."

"Baiklah."

Tuan Lee masuk ke dalam rumah dan diikuti Kyuhyun dan Sungmin.

"Pemilik rumah ini sebelumnya apakah memberi tahu alasan kenapa dia menjual rumahnya? Sayang sekali dia menjual rumah seunik ini."

"Kebetulan pemilik rumah ini adalah sahabat baik saya. Namanya Kim Hyeonseung, istrinya meninggal 2 bulan yang lalu dalam kecelakaan bus saat akan kembali kesini dari Gyeon-do, karena tidak ingin membuat anak perempuan satu-satunya sedih berlarut-larut, 1 minggu setelah istrinya meninggal dia meminta saya untuk menjual rumah ini dan kemudian dia memutuskan untuk pergi ke tempat orang tuanya di Jeju-do dan tinggal disana." jelas pria yang usianya sekitar 40 tahun itu.

"Eoh, benarkah? Pantas saja, mungkin disini terlalu banyak kenangan bersama istrinya."

Sungmin berbicara seraya memperhatikan sebuah lukisan berukuran sedang yang ada di dinding yang menampilkan wajah seorang wanita cantik.

"Apakah ini lukisan istrinya yang meninggal itu?"

"Benar. Maaf saya lupa untuk mengambil lukisan itu. Nanti akan saya letakkan di gudang."

"Baiklah, jadi bagaimana dengan surat rumah atau sertifikat-sertifikat lainnya?"

Kyuhyun mengajak Tuan Lee berjalan keluar rumah untuk membicarakan tentang surat rumah itu.

Sedangkan Sungmin masih terdiam memperhatikan lukisan istri Tuan Kim. Tidak berapa lama dia memilih untuk ikut keluar rumah seraya mengusap-usap matanya.

"Apakah mataku bermasalah? Kenapa aku melihat lukisan itu mengeluarkan air mata?"

Dia menggeleng-gelengkan kepala, berusaha meyakinkan kalau dia hanya berhalusinasi.

~

"Bagaimana menurutmu hyung tentang rumahnya?" tanya Kyuhyun seraya tetap fokus menyetir.

"Bagus. Dekorasinya menarik, dan karena tempatnya tidak terlalu ramai kau akan aman dari gangguan fans."

"Kau benar. Ditambah lagi jaraknya yang tidak teralu jauh dari dorm, jadi aku tidak akan terlambat."

"Kapan kau akan mulai berbenah?"

"Entahlah, mungkin minggu depan. Aku harus mengisinya dulu agar bisa siap untuk ku tempati."

"Kau akan menempatinya sendirian?"

"Untuk saat ini tidak. Ada sepupuku dari London yang akan ikut tinggal disana, dia akan melanjutkan kuliahnya disini."

"Eoh, baguslah. Setidaknya rumah barumu itu tidak akan berubah jadi kapal pecah jika kau menempatinya sendiri."

"Kalaupun rumahku rapi, pasti juga akan berantakkan saat kalian datang kesana."

Sungmin terkekeh mendengar perkataan yang memang berdasarkan pada fakta itu.

~

1 minggu kemudian.

Kyuhyun terlihat sibuk mengeluarkan barang-barang dari dalam box dan kemudian menatanya diatas meja di samping ranjang.

Setelah selesai, dia berjalan keluar kamar dan melihat masih banyak barang yang harus dia tata.

"Aku berharap ada bala bantuan datang kemari." ucapnya seraya mengangkat salah satu box.

Tidak berapa lama terdengar suara mobil.

Dia pun bergegas pergi ke depan dan berniat membuka pintu, namun didahului oleh tamu yang langsung masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Dan sudah bisa ditebak, siapa lagi yang bisa seenaknya masuk ke rumahnya seperti itu jika bukan para hyungnya.

Yang bahkan hanya menepuk pundaknya saat pria itu tengah terperangah melihat tingkah mereka yang langsung masuk ke dalam dan duduk di sofa.

"Yaa !! Bisakah kalian mengetuk pintu terlebih dahulu?" semprotnya setelah tersadar.

"Ayolah, kau seperti tidak mengenal kami saja." Ini suara Kangin.

"Lebih baik kau jangan protes. Selagi kami sedang berbaik hati, apa yang bisa kami bantu?" sahut Eunhyuk.

Kyuhyun hanya menghela nafas, dia tidak boleh melewatkan kesempatan dimana para hyungnya sedang berhati malaikat seperti sekarang ini.

"Banyak barang yang belum dikeluarkan dari box dan diletakkan di tempatnya."

Beruntung hari ini mereka sedang tidak ada kegiatan, jadi dia bisa mendapatkan bala bantuan seperti yang diharapkan.

Para pria itu mulai bekerja; menata barang-barang yang masih terbungkus kotak ke tempat yang diinginkan oleh Kyuhyun.

Setiap orang mendapat bagian untuk mengurus tempat-tempat disana, seperti dapur, ruang tengah, dan kamar tidur.

"Kau hanya tinggal sendiri, tapi kenapa barangmu banyak sekali?" keluh Donghae saat melihat banyak benda-benda yang belum tertata rapi dan masih berada di lantai ruang tengah dan dapur.

"Aku tidak akan tinggal sendiri. Ada orang lain yang akan tinggal disini." sahut sang pemilik rumah dari dalam kamarnya yang tidak jauh dari ruang tengah.

"Eoh, siapa? Istrimu?"

Kyuhyun hampir saja menjatuhkan guci kecil ke atas kakinya saat mendengar omongan konyol Eunhyuk.

"Benar. Istri dan anakku." teriaknya yang membuat member lain tertawa.

"Kalian berdua sama saja gilanya."

Siwon mengangkat kotak berisi perlengkapan makan dan membawanya ke dapur.

Karena koordinasi dan kerja sama yang baik; walaupun disertai dengan perbincangan konyol; pekerjaan mereka -lebih tepatnya pekerjaan Kyuhyun- selesai dengan cepat.

Mereka pun segera mendaratkan tubuh ke atas sofa di ruang tengah, sedang sebagian yang lain duduk dan merebahkan diri di lantai.

"Kau tidak menyediakan kami minuman, Kyu?"

Kangin yang tengah mencari remote televisi seakan menjadi juru bicara dari adik-adiknya yang kelelahan dan kehausan.

"Kalian kan bisa mengambilnya sendiri."

Kyuhyun yang baru saja keluar dari kamar mendapati ruang tengahnya tidak lagi dipenuhi banyak box berisi barang-barang melainkan berisi para hyungnya yang bergulingan di lantai.

"Siapkan saja. Aku akan membantumu."

Ryeowook bergegas menghampiri dan menariknya ke dapur.

"Siapkan makanan dan aku akan menyiapkan minumannya."

Kyuhyun membalas perintah Ryeowook itu dengan anggukan malas.

Tidak berapa lama setelahnya mereka kembali ke ruang tengah dengan membawa nampan berisi minuman dan makanan lalu meletakkannya ke meja di hadapan sofa.

Eunhyuk yang tengah memainkan gadgetnya tiba-tiba bangkit dan berlari ke dapur. Tidak ada yang memperhatikan tingkahnya karena sudah bisa ditebak dia pergi kemana.

Setelah keluar dari kamar mandi, dia mengambil gelas di lemari lalu iseng berjalan ke balkon.

Saat itulah dia melihat seorang wanita muda yang sedang berdiri di teras rumah di samping rumah Kyuhyun seraya menatap ke arahnya.

Karena merasa aneh dengan wanita itu yang terus menatapnya, Eunhyuk bergegas kembali ke ruang tengah.

"Sepertinya kau akan mendapat tetangga baru, Kyu." ucapnya lalu duduk di samping Siwon.

"Maksudmu?"

"Ku lihat di rumah sebelah penghuninya seorang wanita, jadi kau tidak akan kesepian di sini."

Kyuhyun hanya membeo dan mengangguk.

Sesaat kemudian dia seakan teringat sesuatu dan mulai mencerna kata-kata Eunhyuk tadi. 

"Bukankah rumah sebelah kosong?"


TBC
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar